Mau Coba Liburan yang Berbeda? Yuk Bertani di Desa Wisata Candran
04.45 |

Bantul - Desa Wisata Candran di Yogyakarta punya atraksi wisata yang menarik. Selain mampu membuat pengalaman liburan menjadi seru, atraksi wisata ini juga mampu menambah pengetahuan seputar bertani. Atraksi tersebut yakni berguru bertani.
Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta menerangkan keseruan atraksi ini, Senin (21/7/2017) lalu. Selain bertani, 322 mahasiswa yang didampingi dosen pembimbing juga diajarkan ihwal administrasi pariwisata dan pengelolaan desa wisata bersama Ketua Desa Wisata Candran Krista Bintara dan tim desa wisata yang juga mengelola Museum Tani Jawa Indonesia.
Krista menjelaskan sejarah Desa Wisata Candran, Museum Tani Jawa Indonesia, atraksi wisata berbasis pertanian sebagai daya tarik desa wisata Candran, tata kelola tempat wisata, sampai cara mengemas atraksi wisata yang menarik bagi wisatawan pada.
Menurutnya, museum menjadi sentra kegiatan masyarakat Candran yang sadar wisata sekaligus menjadi tempat membuatkan ilmu antara pemandu Desa Wisata Candran dengan wisatawan.
"Desa Wisata Candran dan Museum Tani Jawa Indonesia merupakan komponen wisata yang saling melengkapi dan saling mendukung satu sama lain. Para wisatawan Eropa sangat senang dengan acara pertanian dan kehidupan sehari-hari warga Candran," paparnya.
Usai mendapat penjelasan, para mahasiswa pribadi terjun ke sawah dengan dipandu kru Desa Wisata Candran. Tidak hanya itu, para mahasiswa juga diajak ikut serta dalam cooking class dan melukis gerabah.
Desa Wisata Candran merupakan desa yang masih mempertahankan keaslian tradisi dan budaya petani Jawa. Desa yang menyajikan suasana pertanian dan pedesaan yang sejuk dan cantik ini masih melestarikan kegiatan ritual Jawa menyerupai kenduri, nyadran, dan wiwitan.
Menpar Arief Yahya mengatakan, atraksi wisata ke desa dengan banyak sekali acara kampung, menyerupai menanam padi, membajak sawah, memanen, dan sejenisnya akan semakin diminati. Atraksi wisata menyerupai ini sulit ditemukan di negara-negara lain menyerupai Singapura.
"Jangankan menanam padi, membajak sawah, bangun di atas lumpur dan pematang sawah. Mereka menyentuh tanah saja jarang. Mereka tinggal di apartemen di gedung berlantai. Karena itu, atraksi menyerupai itu masih punya daya pikat yang tinggi," ujarnya.
Sementara di Indonesia, hampir semua tempat punya atraksi yang mampu dikemas dengan tradisi dan budaya lokal.
"Kembangkan dan buat paket yang semakin menarik. Pasarnya ada," imbaunya.
Usai mendapat penjelasan, para mahasiswa pribadi terjun ke sawah dengan dipandu kru Desa Wisata Candran. Tidak hanya itu, para mahasiswa juga diajak ikut serta dalam cooking class dan melukis gerabah.
Desa Wisata Candran merupakan desa yang masih mempertahankan keaslian tradisi dan budaya petani Jawa. Desa yang menyajikan suasana pertanian dan pedesaan yang sejuk dan cantik ini masih melestarikan kegiatan ritual Jawa menyerupai kenduri, nyadran, dan wiwitan.
Menpar Arief Yahya mengatakan, atraksi wisata ke desa dengan banyak sekali acara kampung, menyerupai menanam padi, membajak sawah, memanen, dan sejenisnya akan semakin diminati. Atraksi wisata menyerupai ini sulit ditemukan di negara-negara lain menyerupai Singapura.
"Jangankan menanam padi, membajak sawah, bangun di atas lumpur dan pematang sawah. Mereka menyentuh tanah saja jarang. Mereka tinggal di apartemen di gedung berlantai. Karena itu, atraksi menyerupai itu masih punya daya pikat yang tinggi," ujarnya.
Sementara di Indonesia, hampir semua tempat punya atraksi yang mampu dikemas dengan tradisi dan budaya lokal.
"Kembangkan dan buat paket yang semakin menarik. Pasarnya ada," imbaunya.
0 komentar:
Posting Komentar