Wisata Kuliner Timur Tengah yang Lagi Hits di Bandung
08.45 |

Bandung - Wisata masakan Timur Tengah yang otentik masih jarang ditemui di Bandung. Tapi, kini sudah ada restoran Al Jazerah Signature yang tengah ngehits di Bandung.
Jarang, jikalau Traveler ingin mencari restoran berkonsep Timur Tengah di Kota Bandung. Mungkin jumlahnya masih dapat dihitung oleh jari, kalau pun ada, apakah ada restoran Timur Tengah yang autentik dari mulai makanan, sampai suasananya sama menyerupai di Timur Tengah?
Jawabannya ada di Al Jazerah Signature Restaurant. Restoran autentik Timur Tengah yang lokasinya berada di sentra kota, tepatnya di Jalan Ternate No 03, Citarum, Kota Bandung, Jawa Barat.
Restoran yang menyuguhkan menu makanan khas Timur Tengah ini, kini sedang ngehits dan banyak dicari oleh para pecinta masakan di Kota Kembang. Tidak hanya sajian menu makanan, interior ruangan di restoran ini pun di tata sedemikian rupa dan kental akan nuansa Timur Tengah.
![]() |
Sebelum masuk Traveler akan disambut ramah oleh Uhkti dan Ahki yang mengenakan pakaian khas Timur Tengah. Jika sudah berada di pintu masuk, janganlah lama-lama untuk segera masuk.
Traveler akan dibuat berdecak kagum jikalau melihat ornamen-ornamen, hiasan dinding, lukisan dan peralatan makan di restoran ini. Aalagi jikalau melihat ruang makan yang digunakan pengunjung, Traveler akan menyerupai berada di Maroko, Saudi, Madinah, Makkah, Turki dan India.
![]() |
"Konsepnya mengusung tema restoran Timur Tengah. Interior, eksterior, ornamen, lukisaan dan peralatan makan 90 persen didatangkan eksklusif dari Saudi, Maroko, Turki dan negara Timur Tengah lainnya," kata Manager Al Jazerah Signature Restaurant Dicky Indra Surya Dharma ketika ditemui detikTavel, Kamis (24/8) malam.
Dicky mengungkapkan, restoran tersebut dibuat seautentik mungkin, biar para pengunjung yang datang untuk makan di restoran ini sama menyerupai aslinya.
"Jadi ketika mereka ingin makan seperri di Maroko, Madinah, India, Turki atau negara Timur Tengah lainnya ekpektasinya sama, selain makanannnya tuangan dan suasannya sama menyerupai di Timur Tengah," ungkapnya.
Sekecil apapun ruangan yang ada di restoran tersebut, Dicky menuturkan owner yang membuat restoran ini dibuat autentik samahaknya menyerupai di negara Timur Tengah.
"Bangunan ini di renovasi elama 3-4 bulan oleh Arsitektur lulusan Universitas Indonesia Ir Tamara keturunan Arab Indonesia. Testoran ini gres dibuka sebulan lalu dan diresmikan seminggu ke kebelakang," tuturnya.
Dicky menjelaskan, sebulan beroperasi kunjungan ke restoran tersebut sangatlah banyak sekali, apalagi ketika weekand tiba. Dalam sekali weekand kunjungan mampu mencapai 500-600 orang. "Pernah mencapai waiting list, jadi pengunjung harus reservasi dulu," jelasnya.
Al Jazerah Signature Restaurant Bandung merupakan restoran cabang setelah Jakarta dan Puncak Cianjur. "Sekarang kang lagi ekspresi dominan naik haji, otomatis warga Arab sedang liburan. Kunjungannya banyak, jadi turis Arab yang datamg ke Jakarta atau Puncak diarahkan ke Bandung, jadi dikenal restoran ini," ucapnya.
Pertama kali di buka restoran masih banyak dikunjungi turis Arab, seiring berselangnya waktu jumlah kunjumgan atara turis lokal dan mancanegara berbanding 50:50 persen. "Sebelumnya 70:30, sekarang alhamdullilah 50:50, kebanyakan yang datang warga keturunan," tambahnya.
Meski jumlah kunjungan ke restoran tersebut sangatlah banyak, Dicky berujar restoran tersebyt masih dalam proses penyempurnaan. "Nantinya setiap harimya akan ada hari-hari tematik, hari apa atau ada hiburan musik apa," tutupnya.
![]() |
"Jadi ketika mereka ingin makan seperri di Maroko, Madinah, India, Turki atau negara Timur Tengah lainnya ekpektasinya sama, selain makanannnya tuangan dan suasannya sama menyerupai di Timur Tengah," ungkapnya.
![]() |
"Bangunan ini di renovasi elama 3-4 bulan oleh Arsitektur lulusan Universitas Indonesia Ir Tamara keturunan Arab Indonesia. Testoran ini gres dibuka sebulan lalu dan diresmikan seminggu ke kebelakang," tuturnya.
Dicky menjelaskan, sebulan beroperasi kunjungan ke restoran tersebut sangatlah banyak sekali, apalagi ketika weekand tiba. Dalam sekali weekand kunjungan mampu mencapai 500-600 orang. "Pernah mencapai waiting list, jadi pengunjung harus reservasi dulu," jelasnya.
![]() |
Pertama kali di buka restoran masih banyak dikunjungi turis Arab, seiring berselangnya waktu jumlah kunjumgan atara turis lokal dan mancanegara berbanding 50:50 persen. "Sebelumnya 70:30, sekarang alhamdullilah 50:50, kebanyakan yang datang warga keturunan," tambahnya.
Meski jumlah kunjungan ke restoran tersebut sangatlah banyak, Dicky berujar restoran tersebyt masih dalam proses penyempurnaan. "Nantinya setiap harimya akan ada hari-hari tematik, hari apa atau ada hiburan musik apa," tutupnya.
0 komentar:
Posting Komentar