Wisata Kuliner Timur Tengah yang Lagi Hits di Bandung

shares

Wisata masakan bergaya Timur Tengah yang lagi ngehits di Bandung (Wisma Putra/detikTravel)

Bandung - Wisata masakan Timur Tengah yang otentik masih jarang ditemui di Bandung. Tapi, kini sudah ada restoran Al Jazerah Signature yang tengah ngehits di Bandung.

Jarang, jikalau Traveler ingin mencari restoran berkonsep Timur Tengah di Kota Bandung. Mungkin jumlahnya masih dapat dihitung oleh jari, kalau pun ada, apakah ada restoran Timur Tengah yang autentik dari mulai makanan, sampai suasananya sama menyerupai di Timur Tengah?

Jawabannya ada di Al Jazerah Signature Restaurant. Restoran autentik Timur Tengah yang lokasinya berada di sentra kota, tepatnya di Jalan Ternate No 03, Citarum, Kota Bandung, Jawa Barat.

Restoran yang menyuguhkan menu makanan khas Timur Tengah ini, kini sedang ngehits dan banyak dicari oleh para pecinta masakan di Kota Kembang. Tidak hanya sajian menu makanan, interior ruangan di restoran ini pun di tata sedemikian rupa dan kental akan nuansa Timur Tengah.

Kental dengan nuansa Timur Tengah (Wisma Putra/detikTravel)Kental dengan nuansa Timur Tengah (Wisma Putra/detikTravel) Foto: (Wisma Putra/detikTravel)
detikTravel mengunjungi Al Jazerah Signature Restaurant, nuansa Timur Tengah mulai terasa ketika melihat design bangunan luar menyerupai kerajaan dengan tembok berwarna putuh, daun jendela yang besar, hiasan tembaga, pintu berwarna emas, sorotan lampu, pohon palm dan patung unta.

Sebelum masuk Traveler akan disambut ramah oleh Uhkti dan Ahki yang mengenakan pakaian khas Timur Tengah. Jika sudah berada di pintu masuk, janganlah lama-lama untuk segera masuk.

Traveler akan dibuat berdecak kagum jikalau melihat ornamen-ornamen, hiasan dinding, lukisan dan peralatan makan di restoran ini. Aalagi jikalau melihat ruang makan yang digunakan pengunjung, Traveler akan menyerupai berada di Maroko, Saudi, Madinah, Makkah, Turki dan India.

Bisa lesehan juga (Wisma Putra/detikTravel)Bisa lesehan juga (Wisma Putra/detikTravel) Foto: (Wisma Putra/detikTravel)
Restoran ini dipenuhi pengunjung di malam hari. Selain sajian makanan, cahaya lampu-lampu hias di dalam restoran tersebut menambah kesan berbeda dan menghangatkan suasana.
"Konsepnya mengusung tema restoran Timur Tengah. Interior, eksterior, ornamen, lukisaan dan peralatan makan 90 persen didatangkan eksklusif dari Saudi, Maroko, Turki dan negara Timur Tengah lainnya," kata Manager Al Jazerah Signature Restaurant Dicky Indra Surya Dharma ketika ditemui detikTavel, Kamis (24/8) malam.

Paling asyik ke sini ramai-ramai (Wisma Putra/detikTravel)Paling asyik ke sini ramai-ramai (Wisma Putra/detikTravel) Foto: (Wisma Putra/detikTravel)
Dicky mengungkapkan, restoran tersebut dibuat seautentik mungkin, biar para pengunjung yang datang untuk makan di restoran ini sama menyerupai aslinya.

"Jadi ketika mereka ingin makan seperri di Maroko, Madinah, India, Turki atau negara Timur Tengah lainnya ekpektasinya sama, selain makanannnya tuangan dan suasannya sama menyerupai di Timur Tengah," ungkapnya.

 Restorannya selalu ramai (Wisma Putra/detikTravel) Restorannya selalu ramai (Wisma Putra/detikTravel) Foto: (Wisma Putra/detikTravel)
Sekecil apapun ruangan yang ada di restoran tersebut, Dicky menuturkan owner yang membuat restoran ini dibuat autentik samahaknya menyerupai di negara Timur Tengah.

"Bangunan ini di renovasi elama 3-4 bulan oleh Arsitektur lulusan Universitas Indonesia Ir Tamara keturunan Arab Indonesia. Testoran ini gres dibuka sebulan lalu dan diresmikan seminggu ke kebelakang," tuturnya.

Dicky menjelaskan, sebulan beroperasi kunjungan ke restoran tersebut sangatlah banyak sekali, apalagi ketika weekand tiba. Dalam sekali weekand kunjungan mampu mencapai 500-600 orang. "Pernah mencapai waiting list, jadi pengunjung harus reservasi dulu," jelasnya.

Wisatawan pun rela antre, tapi mampu sambil foto dulu (Wisma Putra/detikTravel)Wisatawan pun rela antre, tapi mampu sambil foto dulu (Wisma Putra/detikTravel) Foto: (Wisma Putra/detikTravel)
Al Jazerah Signature Restaurant Bandung merupakan restoran cabang setelah Jakarta dan Puncak Cianjur. "Sekarang kang lagi ekspresi dominan naik haji, otomatis warga Arab sedang liburan. Kunjungannya banyak, jadi turis Arab yang datamg ke Jakarta atau Puncak diarahkan ke Bandung, jadi dikenal restoran ini," ucapnya.

Pertama kali di buka restoran masih banyak dikunjungi turis Arab, seiring berselangnya waktu jumlah kunjumgan atara turis lokal dan mancanegara berbanding 50:50 persen. "Sebelumnya 70:30, sekarang alhamdullilah 50:50, kebanyakan yang datang warga keturunan," tambahnya.

Meski jumlah kunjungan ke restoran tersebut sangatlah banyak, Dicky berujar restoran tersebyt masih dalam proses penyempurnaan. "Nantinya setiap harimya akan ada hari-hari tematik, hari apa atau ada hiburan musik apa," tutupnya.

0 komentar:

Posting Komentar