Vihara Bodhigiri di Blitar: Gerbang Kebebasan Duniawi
01.25 |
Blitar - Liburan di Blitar kini tak hanya sekedar jalan-jalan. Kamu mampu menyejukkan hati dan pikiran di Vihara Bodhigi yang memiliki gerbang kebebasan duniawi.
Gerbang kebebasan berdiri megah di pinggir tebing curam 550 mdpl di Desa Balerejo Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar. Diberi nama Gerbang Kebebasan, sebab melalui simbol gerbang dari pintu Jati kokoh inilah, insan mampu mencicipi kebebasan nafsu duniawi.
Disinilah semua umat beragama datang, untuk mencari arti kedamaian. Baik melalui diskusi ataupun mencar ilmu meditasi.
"Orang yang masuk gerbang ini, ia berusaha untuk melepaskan kemelekatan, keikatan dengan dunia luar. Tapi orang keluar dari dalam melewati gerbang ini, ia sudah mendapat pencerahan dan akan membebaskan orang lain dari keduniawian," terang Bhikkhu Uttamo ditemui detikcom, Sabtu (12/8/2017).
Gerbang kebebasan ini memang pintu masuk menuju Vihara Bodhigiri. Atau warga sekitar menyebutnya Panti Semedi Balerejo. Terletak di Timur Tenggara 25 km Kota Blitar.
Bhikkhu Uttamo Foto: Erliana Riady/detikTravel |
"Tidak hanya umat Budha datang kesini. Tapi umat lain berkumpul disini. Kami diskusi ihwal hakekat manusia, alam dan Tuhan," ungkap Bhikkhu Uttamo.
Areal lebih atas merupakan lokasi wisata, dimana hampir tiap hari ada ribuan wisatawan luar dan dalam negeri berjalan-jalan di areal ini. Sepanjang lorong di areal ini, tampak berjajar relief menyerupai di Candi Borobudur dan Prambanan.
"Relief utama menceritakan bahwa kewajiban insan hidup di bumi itu saling mengasihi. Tidak boleh membuat sengsara insan atau makhluk lainnya," tutur Bhikkhu .
Relief selanjutnya, menceritakan bahwa insan harus berbagi. Tidak hanya dengan sesama manusia, tapi juga menjaga keharmonisan dengan sesama makhluk dan alam atau semesta. Dan relief ketiga, lanjut Bhikkhu Uttamo, insan setelah berusaha dengan alam tempat hidupnya, selebihnya memasrahkan kehidupan kepada Sang Pencipta .
"Relief ini bahwasanya tuntutan bagaimana insan mampu mencapai damai, bahagia dan sejahtera selama hidup didunia. Dan ini ada disemua ajara agama maupun kitap sucinya," paparnya.
Di dataran paling atas, merupakan tempat meditasi. Ada yang dalam ruangan, ada yang beratap langit. Suasana tenang, hawa sejuk dan pemandangan alam menakjubkan membuat beberapa pengunjung memilih tempat ini. Ada yang sekedar menikmati indahnya pemandangan, ada juga yang sengaja datang untuk mencari ketenangan.
"Saya dari Yogya ke sini sama suami. Sudah biasa kesini, rasanya tenang jikalau pulang dari sini. Kami hanya ngobrol sama Bante (Bhikkhu Uttamo) lalu meditasi," kata Julian (52).
Bulan Juli hingga dengan bulan Oktober atau yang lebih dikenal dengan masa Vassa, masa tiga bulan dimana para Bhikkhu tinggal di satu tempat tertentu untuk lebih giat berlatih diri dalam bermeditasi. Dan selama masa Vassa itu pula para penerima meditasi disana dapat berlatih bersama dengan pemimpin Vihara Bodhigiri/Panti Semedi Balerejo ialah Bhikkhu Uttamo.
Relief pada dinding vihara Foto: Erliana Riady/detikTravel |
Namun banyak juga umat beragama lain yang datang kesini. Kebanyakan justru ulama atau tokoh agama lain yang berdiskusi ihwal keberagaman dalam cinta kasih sesama.
"Saya sering disini di skusi dengan para Ulama dan tokoh agama lain. Kami bicarakan bagaimana tetap menjaga keselarasan dan harmonisasi antar umat beragama. Landasannya rasa cinta kasih sesama manusia," saya Sang Bhikkhu.
Tak sedikit juga, umat beragama lain yang berkonsultasi dan ingin mencar ilmu meditasi.
"Tempat ini ideal untuk bermeditasi, dimana latihan meditasi sendiri merupakan latihan untuk mengendalikan pikiran, ucapan serta perbuatan," terangnya.
Jika berminat kesana, saluran jalan sangat mulus mampu dilalui semua jenis kendaraan. Jalur utamanya, kantor Kelurahan Wlingi ke arah Utara sekitar 10 km.
0 komentar:
Posting Komentar