Tak Terpengaruh Sea Games, Kemenpar Pasarkan Wisata di Malaysia
04.26 |

Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus membidik wisman Malaysia, meski belakangan terjadi polemik Sea Games yang melibatkan kedua negara. Salah satunya mempersiapkan keikutsertaan Wonderful Indonesia (WI) di ajang MATTA Fair yang akan berlangsung di Kuala Lumpur mulai 8 - 10 September 2017 di Putra World Trade Centre (PWTC) Kuala Lumpur.
Semua persiapan kembali digarap serius. Misalnya booth Wonderful Indonesia diletakkan di tempat strategis hingga kegiatan pada booth-nya juga dirancang dengan beragam acara seru.
Destinasi dan jenis wisata, menyerupai bahari, budaya, belanja hingga golf, ikut dibawa ke Kuala Lumpur. Semuanya ditawarkan, lengkap dengan informasi detail serta tidak ketinggalan promo-promo menarik.
Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana mengatakan setiap kali ikut serta di ajang MATTA Fair, Indonesia selalu menyajikan suguhan yang berbeda. Hal ini sebagai representasi dari kekayaan wisata Indonesia yang begitu beragam. Nah, untuk edisi 2017 kali ini, Wonderful Indonesia memilih arsitektur Rumah Betawi sebagai tampilan booth.
"Kementerian Pariwisata telah menyewa lahan untuk 36 booth dengan luas total 324 meter persegi. Tema utamanya DKI Jakarta yang mengangkat arsitektur Rumah Betawi, lengkap dengan aneka macam ornamen khas Betawi serta pemasangan image aneka macam objek dan atraksi wisata di DKI Jakarta," ujar Pitana dalam rilisnya, Kamis (24/8/2017).
Pemilihan DKI sebagai tema utama untuk menghias paviliun Indonesa di Matta Fair Kuala Lumpur kali ini bukan tanpa alasan. Pitana mengatakan DKI Jakarta sebagai ibu kota negara menjadi pintu gerbang utama wisatawan dari aneka macam negara.
Selain itu, Jakarta yang kerap disebut Indonesia Kecil menjadi tempat bagi masyarakat dari aneka macam latar budaya yang melebur dalam satu kehidupan. Sehingga banyak hal yang dapat dieksplorasi di Jakarta. "Jakarta juga memiliki Kepulauan Seribu yang menjadi satu dari 10 destinasi prioritas," kata Pitana.
Sementara Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar Rizki Handayani menjelaskan dalam MATTA Fair kali ini, Kemenpar akan memboyong 50 industri pariwisata Indonesia. Rombongan terdiri dari 30 travel agent atau tour operator beserta local agent partner masing-masing.
Turut hadir 20 hoteliers atau pengelola obyek wisata (DMO) yang berasal dari 15 destinasi. 15 Destinasi itu yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepri, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan industri yang mewakili seluruh Indonesia.
"Selain itu terdapat sebelas Dinas Pariwisata Daerah yang turut berpartisipasi. Antara lain Dispar Privinsi DKI, Dispar Provinsi Sumatera Utara, Dispar Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jambi, Kalimantan Barat dan lainnya," kata dia.
Tidak hanya fokus dalam hard selling dan promosi, acara acara di Paviliun Indonesia nantinya juga akan ada kegiatan menarik yang dapat dinikmati. Di antaranya minuman khas dan refreshment,gimmick, gift redemption, demo dan workshop, quiz, games dan juga spa.
"Terdapat juga counter pelayanan informasi yang dapat membantu anda memperoleh aneka macam informasi Pariwisata Indonesia yang dilengkapi dengan brosur perihal destinasi-destinasi wisata Indonesia," imbuh Rizki.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, MATTA Fair 2017 merupakan momentum potensial untuk dapat menjaring wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia. Utamanya dari Malaysia. Pada tahun ini Kemenpar menargetkan menjaring 1,772 juta wisman Malaysia. Pada 2016 telah sukses menerima 1.225.458 wisman.
Menpar Arief Yahya mengaku akan memaksimalkan keikutsertaan dalam MATTA Fair 2017 di Kuala Lumpur. Caranya dengan menyampaikan obyek wisata di sejumlah tempat sebagai destinasi liburan yang menarik untuk dikunjungi.
"Malaysia yakni pasar potensial bagi pariwisata Indonesia. Selain erat secara geografis, Malaysia juga erat secara budaya. Sama-sama rumpun Melayu," kata Arief.
Sementara Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar Rizki Handayani menjelaskan dalam MATTA Fair kali ini, Kemenpar akan memboyong 50 industri pariwisata Indonesia. Rombongan terdiri dari 30 travel agent atau tour operator beserta local agent partner masing-masing.
Turut hadir 20 hoteliers atau pengelola obyek wisata (DMO) yang berasal dari 15 destinasi. 15 Destinasi itu yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepri, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan industri yang mewakili seluruh Indonesia.
"Selain itu terdapat sebelas Dinas Pariwisata Daerah yang turut berpartisipasi. Antara lain Dispar Privinsi DKI, Dispar Provinsi Sumatera Utara, Dispar Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jambi, Kalimantan Barat dan lainnya," kata dia.
Tidak hanya fokus dalam hard selling dan promosi, acara acara di Paviliun Indonesia nantinya juga akan ada kegiatan menarik yang dapat dinikmati. Di antaranya minuman khas dan refreshment,gimmick, gift redemption, demo dan workshop, quiz, games dan juga spa.
"Terdapat juga counter pelayanan informasi yang dapat membantu anda memperoleh aneka macam informasi Pariwisata Indonesia yang dilengkapi dengan brosur perihal destinasi-destinasi wisata Indonesia," imbuh Rizki.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, MATTA Fair 2017 merupakan momentum potensial untuk dapat menjaring wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia. Utamanya dari Malaysia. Pada tahun ini Kemenpar menargetkan menjaring 1,772 juta wisman Malaysia. Pada 2016 telah sukses menerima 1.225.458 wisman.
Menpar Arief Yahya mengaku akan memaksimalkan keikutsertaan dalam MATTA Fair 2017 di Kuala Lumpur. Caranya dengan menyampaikan obyek wisata di sejumlah tempat sebagai destinasi liburan yang menarik untuk dikunjungi.
"Malaysia yakni pasar potensial bagi pariwisata Indonesia. Selain erat secara geografis, Malaysia juga erat secara budaya. Sama-sama rumpun Melayu," kata Arief.
0 komentar:
Posting Komentar