Barong Banyuwangi akan Keliling Tiap Sudut Kota London

shares


London - Indonesia kembali unjuk gigi di dunia melalui kekayaan budaya. Kali ini giliran Barong Banyuwangi yang akan tampil di 400 taksi di London, Inggris.

Sebelumnya Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pernah membungkus taksi dengan stiker Wonderful Indonesia pada 2015 dan 2016 lalu. Kini giliran salah satu ikon kabupaten yang dijuluki Sunrise of Java yang akan mengelilingi Kota London.

"Tahun 2015 ada 200 black cab London dibungkus Wonderful Indonesia dengan banyak sekali desain destinasi wisata yang sudah branding dan siap jual. Tahun 2016 naik menjadi 400 taksi yang di-branding," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Menurutnya, Indonesia harus menggunakan standar global, terutama keberadaan ketika berpromosi di luar negeri. Hal ini akan membawa Indonesia menjadi pemain global.

"Mau tetap atau berubah, mau satu atau lebih dari satu, ada pola suksesnya. Lakukan apa yang sudah sukses. Jangan memulai dari awal, tapi berawal dari akhir," tambahnya.

Ia juga menggabungkan beberapa teori dengan implementasi lapangan demi melaksanakan promosi. Mulai dari alasan praktis sampai landasan teoritis selalu dikedepankan olehnya bersama tim Kemenpar.

Hasilnya, branding Wonderful Indonesia menempatkan posisi 47 di dunia mengalahkan Truly Asia Malaysia yang ada di posisi 96 dan Amazing Thailand di posisi 83.

"Cara ini akan efektif dalam menjaring calon wisatawan London ke Indonesia," katanya.

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana memaparkan, seni administrasi branding Wonderful Indonesia lewat taksi ialah hal yang tepat. Sebab taksi menjadi alat transportasi warga London dan turis yang sedang berlibur. Daya jelajahnya luas dan jangkauannya bisa menyentuh ke seluruh sudut kota London.

Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Afrika Kemenpar Nia Niscaya menambahkan, seni administrasi ini dinilai efektif karena berpotensi menjadi viral di media sosial.
Barong Banyuwangi dipilih merupakan salah satu kesenian kuno yang cukup terkenal dan merupakan kesenian asli seni Suku Osing kemiren. Pertunjukan Barong Banyuwangi diyakini sangat sakral sehingga ada perlakuan khusus.

Barong Banyuwangi juga berafiliasi dengan Buyut Cili yang diyakini penduduk setempat sebagai cikal bakal desa. Di saat-saat tertentu, barong harus dilakukan upacara, diberi sesaji, serta dirawat dengan hati-hati. Bagi masyarakat Osing, Barong merupakan sebuah simbol kebersamaan yang memiliki arti serupa atau bersama.

Alasan kedua, geliat wisata di Banyuwangi sedang meningkat. Tahun ini, ada 72 event pariwisata yang digelar di sana dan 50 diantaranya berskala internasional.

"Promosi berjalan ini dibutuhkan akan semakin memopulerkan keindahan dan kekayaan alam serta budaya Banyuwangi yang memang dipilih. Banyuwangi merupakan satu dari 10 daerah di Indonesia yang di-branding," tambah Nia.

Salah satu sasaran daerah promosi pariwisata Banyuwangi memang Eropa. Sebab masyarakat benua biru tersebut cenderung tertarik pada daerah yang memiliki keindahan alam dan budaya yang tinggi.

"Orang Eropa itu lebih tertarik berlibur di daerah yang alamnya bagus, juga yang memiliki tradisi. Banyuwangi ini bisa menjadi pilihan bagi turis Eropa," lanjutnya.

Banyuwangi juga inilai telah memenuhi konsep pengembangan pariwisata yang disyaratkan Kemenpar. Antara lain amenitas, aksesibilitas, dan atraksi (3A). Selain itu, pengembangan pariwisata Banyuwangi terutama ditunjang oleh janji Bupati Abdullah Azwar Anas.

"Komitmen dari pemimpin daerah ini sangat kuat. Itulah sebabnya Banyuwangi masuk sepuluh daerah branding pariwisata nasional dari Kemenpar," jelasnya.

Faktanya, pasar wisata di Inggris sangat menggiurkan. Pertama, rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara (wisman) asal Inggris di Indonesia pada 2009-2014 yakni sekitar 10,79 hari. Jangka waktunya cukup lama, kecuali yang sekadar liburan ketika final pekan dari Singapura menyeberang ke Kepulauan Riau.

Kedua, rata-rata pembelanjaan wisman asal Inggris ke Indonesia pada 2009-2014 sekitar US$ 140 per hari dan sekitar US$ 1.500 per kunjungan.

0 komentar:

Posting Komentar